Sabtu, 27 Maret 2010

Teka- Teki

Aku dan ‘Aku’




Muak dengan kenyataan, membuat kisah sendiri.

Muak dengan pandangan umum, membuat hukum sendiri.

Muak dengan kaumnya, pergi dan melahirkan anak- anak.

Mengetahui beberapa anaknya akan ditolak, dibuatnya dunia yang satu lagi.

Maka terjadilah dunia itu dua.

Dua kerajaan.

Dua tempat persembunyian.

Dua penggambaran.

Dua diri.

Namun satu jati diri.

Yang satu lebih jujur daripada yang lain.

Aku
tak jauh dari aku.

Kami, aku dan dia, saling berbalasan.

Akulah dia, begitu pula sebaliknya.

Kami dua dalam satu.

Aku yang membutuhkan penerimaan dunia terhadapku.

Dan dia yang bersembunyi dibalikku.

Dia tak perlu muncul.

Tak perlu berusaha agar diterima.

Biar aku yang hidup, muncul, dan mengambil tempat di dunia ini.

Dengan demikian, kubebaskan aku dari kekangan dunia.

Nah, pertanyaannya, di manakah aku?